Termite Control

Termite Control

Cara mengendalikan rayap dengan menggunakan termitisida cair yang sudah terbukti efektif.

Rayap adalah serangga sosial, yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang didalam tanah dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah yang mengandung selulosa sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial.

Sebutan rayap sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal terdapat beberapa bentuk berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial. Dalam koloni, rayap tidak memiliki sayap. Namun, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan (sehingga seringkali menjadi pertanda perubahan ke musim penghujan) di petang hari dan beterbangan mendekati cahaya. Bentuk ini dikenal sebagai laron atau anai-anai.

Jenis Rayap :

Pada tahun 2013, sekitar 3,106 spesies rayap telah ditemukan, spesies-spesies tersebut dikelompokan ke dalam 5 family :

  • Rayap Kayu Lembab
  • Rayap Kayu Kering
  • Rayap Tanah
  • Rayap Pohon
  • Rayap Subteran

Rayap Tinggal di Tempat Gelap

Rayap sangat menyukai tempat yang gelap dan lembab namun tetap memiliki suhu yang hangat, sehingga tidak heran lagi jika rayap kerap tinggal di dalam kayu atau mendekati permukaan tanah. Tinggalnya rayap di tempat gelap dikarenakan rayap tidak tahan dengan cahaya.

Siklus Hidup Rayap

Rayap merupakan serangga yang mengalami metamorphosis tidak sempurna hal ini dikarenakan rayap tidak melewati fase pupa. Siklus hidup rayap dimulai dari Telur, Rayap Muda (Nimfa), Dewasa (Imago), Rayap muda (Larva/Nimfa) yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap. Sayap akan muncul pada saat rayap dewasa (Imago). Rayap muda menuju dewasa mengalami pertumbuhan berulang dan pergantian kulit (Ekdisis), fase ini disebut fase Instar.

Saat pertama bertelur, betina mengeluarkan 4 – 15 butir telur berbentuk silindris, dengan bagian ujung yang membulat yang berwarna putih. Panjang telur bervariasi antara 1 – 1,5 mm. Telur akan menetas setelah berumur 8-11 hari. Setelah menetas dari telur, nimfa akan menjadi dewasa dengan melalui beberapa instar. Nimfa-nimfa yang sedang tumbuh akan diatur menjadi anggota kasta atau golongan oleh ratu.

Di dalam setiap koloni rayap terdapat tiga kasta atau golongan yang memiliki bentuk yang berbeda sesuai dengan fungsinya masing-masing, yaitu: Kasta PrajuritKasta Pekerja dan Kasta Reproduktif.

 

Kasta Pekerja

Kasta Pekerja dapat disebut sebagai “inti koloni rayap”, karena sekitar 80-90% anggota koloni rayap terdiri dari kasta pekerja. Tugas mereka mencari dan menyimpan makanan, merawat induk dan larva, membangun dan memperbaiki sarang. Rayap pekerja memiliki aktivitas paling tinggi baik di dalam sarang maupun di luar sarang. Rayap inilah yang menyebabkan kerusakan jenis tanaman, kayu, mebel, dan bahan berselulosa lainnya.

Kasta pekerja umumnya berwarna pucat dengan kutikula hanya sedikit mengalami penebalan sehingga tampak menyerupai nimfa. Umur kasta pekerja dapat mencapai 19 – 24 bulan.

 

Kasta Prajurit

Kasta Prajurit bertugas menjaga sarang dan keseluruhan koloni. Rayap jenis ini memiliki rahang yang besar sehingga mereka tidak bisa makan sendiri, mereka bergantung pada rayap pekerja untuk menyuapi mereka makanan. Berdasarkan bentuk dari kasta prajuritnya, rayap dapat dibedakan atas 2 kelompok, yaitu Tipe Mandibulate dan Tipe Nasuti. Pada tipe mandibulate prajurit-prajurit mempunyai rahang (Mandibel) yang kuat dan besar tanpa rostum, sedangkan tipe nasuti mempunyai rostum yang panjang tapi mandibelnya kecil.

Rayap prajurit mampu menyerang musuh dengan mandibel yang dapat menusuk, mengiris, dan menjepit. Kasta  prajurit dari spesies Coptotermes spp. dapat menyemprotkan cairan berwarna putih susu dari lubang kecil pada kepalanya (Frontal Gland), yang bersifat racun bagi musuh alami. Rayap prajurit dan rayap pekerja sama-sama tidak memiliki mata dan biasanya hidup maksimal dua tahun.

  

Kasta Reproduktif (Raja & Ratu)

Kasta Reproduktif (Alates) atau disebut juga laron atau anai-anai memiliki mata yang tidak dimiliki oleh rayap pekerja atau rayap prajurit. Rayap-rayap ini mempunyai sayap yang diperlukan untuk berpindah tempat untuk membangun koloni baru, dua pasang sayap dengan ukuran sama akan muncul dari punggung mereka. Karena hal inilah rayap diklasifikasikan dalam ordo Isoptera ( iso = sama dan pteron = sayap).

Laron adalah calon raja dan ratu koloni baru nantinya. Untuk menemukan pasangan, laron akan terbang dan berkumpul di mana ada cahaya terang. Sayap mereka sangat rapuh dan akan segera rontok begitu mereka telah menemukan pasangan dan mencari tempat untuk membangun koloni baru. Setelah menjadi ratu, tubuh laron betina akan mengalami obesitas, karena tujuan hidupnya hingga mati adalah bertelur untuk koloni.

Ratu rayap dapat memproduksi telur setiap tiga detik, siang dan malam sekitar 30.000 telur setiap harinya. Ratu rayap merupakan serangga dengan umur terpanjang di dunia, karena dapat hidup 15-25 tahun pada kondisi ideal. Kebanyakan serangga hanya hidup dalaman hitungan bulan atau hari, bahkan Lalat Capung (Mayfly) yang merupakan serangga dengan umur terpendek di dunia hanya hidup dalam hitungan jam.

Perkembangan hidup rayap sebagian besar diatur dalam koloni dan terisolir dari pengaruh nimfa sesuai dengan kebutuhan koloni. Biasanya koloni yang sedang bertumbuh subur memiliki pekerja yang sangat banyak dengan jumlah prajurit yang sedikit (kurang lebih 2-4 persen). Sedangkan koloni yang mengalami banyak gangguan, misalnya karena terdapat banyak semut disekitarnya akan membentuk lebih banyak prajurit (7-10 persen), karena diperlukan untuk mempertahankan sarang.

Terdapat 200 spesies rayap yang berbeda-beda di Indonesia, namun hanya segelintir yang menyebabkan masalah yaitu :

Cryptotermes spp.

  • Keluarga : Kalotermitidae (subfamili Cryptotermes).
  • Genus : Cryptotermes.
  • Jenis rayap : Rayap kayu kering.
  • Kasta : Ratu, raja, prajurit, rayap reproduksi.
  • Kebiasaan bersarang : Rayap kayu kering hidup di dalam kayu. Jika sepotong kayu penuh dengan rayap kayu kering, maka dapat dipastikan bahwa seluruh koloni rayap juga hidup di dalam kayu tersebut. Kerusakan yang ditimbulkan oleh jenis rayap satu ini sangat sulit dideteksi oleh pemilik rumah, karena mereka memakan kayu dari dalam sampai semua yang tersisa adalah kulit luar dari kayu dan akhirnya membentuk sebuah galeri di dalam kayu.
  • Kerusakan yang ditimbulkan : Aktivitas rayap kayu kering biasanya terdeteksi ketika sudah terlambat. Jenis rayap kayu kering umumnya menyerang material di dalam rumah yang terbuat dari kayu seperti kusen pintu dan daun pintu.

Coptotermes spp.

  • Keluarga : Rhinotermitidae (subfamili Coptotermitidae).
  • Genus : Coptotermes.
  • Jenis rayap : Rayap tanah.
  • Kasta : Ratu, raja, rayap prajurit, rayap pekerja, rayap reproduksi.
  • Kebiasaan bersarang : Rayap tanah membangun sarang di dalam tanah, karena mereka sangat bergantung pada tanah untuk kelembaban. Dalam usahanya mencari makanan, rayap tanah membangun terowongan lumpur, karena mereka rentan terhadap kekeringan apabila terpapar udara. Mereka biasanya beraktivitas di atas tanah untuk mencapai kayu atau sumber selulosa lainnya.
  • Kerusakan yang ditimbulkan : Rayap tanah dianggap sebagai jenis rayap yang paling merusak di dunia. Diperkirakan kerusakan tahunan pada struktural gedung dan bangunan yang disebabkan oleh rayap tanah di Indonesia mencapai 8,68 triliun setiap tahunnya.

Termite Control adalah suatu tindakan yang dilakukan guna mencegah timbulnya rayap pada bangunan dengan cara perlakuan kimiawi pada kaki pondasi/ dinding, alang-alang, dan komponen kayu (rangka plafon, kuda-kuda, kusen pintu, kusen jendela dan lain sebagainya.

Masalah yang ditimbulkan akibat Rayap ?

Rayap merupakan faktor dari robohnya bangunan secara perlahan seperti paku bumi bangunan yang itu sangat membahayakan dan merugikan bangunan  atau gedung-gedung bertingkat.

Membuat pemandangan dekorasi interior menjadi rusak dan tidak indah untuk dilihat.

Dari penjelasan tentang rayap di atas bisa kita simpulkan bahwa ancaman rayap sangat luar biasa jika menyerang property anda bukan hanya kerugian secara fisik namun kurigian secara finansial pasti akan menghantui kita jika rumah, apartemen, atau gedung asset kita diserang oleh rayap. Treatment termite control dari Improcare adalah cara terbaik untuk melindungi asset property anda. Tim Improcare ada beberapa penawaran solusi terbaik dalam melaksanakan peran turut membantu  dalam melindungi asset property anda diantaranya :

  • Treatment Termitisida Cair

Cara mengendalikan rayap dengan menggunakan termitisida cair yang sudah terbukti efektif. Dalam treatment termitisida cair ini ada 2 metode untuk melindungi properti anda diantaranya :

  1. Pra-Konstruksi

Untuk bangunan yang belum berdiri (pra-konstruksi) dilakukan metode termite barrier system dengan cara spraying pada galian pondasi dan permukaan tanah dasar lantai sebelum dilakukan pemasangan semen.

  1. Pasca Konstruksi

Untuk bangunan yang sudah berdiri (pasca konstruksi) dilakukan metode barrier system dengan cara injeksi ke dalam tanah (dibawah permukaan lantai) yang bertujuan untuk menciptakan barrier/perisai bawah tanah dari bahan termitisida cair.

Untuk perlakuan treatment termitisida cair Pra-Konstruksi maupun Pasca Konstruksi PT Mahaka Improcare Indonesia memberikan masa garansi 3 Tahun setelah pekerjaan. Hal ini bertujuan untuk menjamin rasa aman pelanggan kami dari rayap yang menyerang property..

  • Baiting System

Baiting system adalah proses pengendalian rayap dengan cara memasang bait (umpan) yang dapat mengeleminasi rayap hingga ke koloni (pekerja, prjurit dan raja/ratu) rayap. Baiting Sytem juga ramah lingkungan, tidak merusak bangunan karena tanpa prose  pengeboran atau injeksi sehingga penghuni tidak perlu mengungsi.

AGS (Above Ground System) Pengendalian rayap dengan cara memasang umpan rayap pada jalur (tunnel) koloni rayap yang muncul dipermukaan bangunan yang bertujuan proses eliminasi koloni rayap.

IGS (In Ground System) Pengendalian rayap dengan cara memasang bait (Umpan) di dalam permukaan tanah sekitar bangunan yang bertujuan untuk memonitoring keberadaan koloni rayap sebagai dasar menentukan metode treatment berikutnya.

Jika dalam artikel kami masih ada yang kurang jelas silahkan berkonsultasi via link whatsapp yang tertera dalam website, kami melayani konsultasi secara gratis bagi calon pelanggan kami.