Efek Bahaya Sengatan Tawon Ndas (Vespa Affinis)

tawon ndas

Serangga Tawon Ndas mempunyai nama latin (Vespa Afinis) namun orang-orang jawa menyebutnya tawon ndas, alasannya karena tawon ini sering menyerang kepala manusia. Tawon Ndas (Vespa Affinis) merupakan hewan yang sangat aktif disiang hari daripada dimalam hari. Hewan ini berdarah dingin sehingga memerlukan suhu udara yang panas, khususnya pada siang hari untuk meningkatkan metabolisme dalam tubuhnya. Efek Bahaya Sengatan Tawon Ndas untuk manusia?

Tawon ini merupakan jenis tawon yang berbahaya karena memiliki sengatan beracun (venom). Vespa Affinis akan menyengat untuk mempertahankan diri dari gangguan manusia atau binatang lain. Sengatan racun (venom) digunakan sepenuhnya pada saat merasa terancam ketika individu dan koloninya terganggu (diserang) oleh siapapun.

Efek Bahaya Sengatan Tawon Ndas sangat berbahaya. Sengatan tawon ini juga bisa mematikan apabila jumlah sengatan cukup banyak. Akan tetapi tawon ini tidak akan menyengat apabila tidak diganggu. Selain itu, Tawon Ndas (Vespa Affinis) mempunyai sifat teritorial.

Biasanya satu individu yang menyengat pertama mengeluarkan feromon berbahaya untuk mengundang individu-individu lain (temannya) dalam satu koloni untuk ikut menyengat. Apabila menyengat manusia hanya satu atau dua ekor tawon, tidak akan terlalu berbahaya, korban sengatan akan mengalami alergi saja.

Gejala atau efek Bahaya sengatan tawon ndas. Gejala alergi dari sengatan tawon ini antara lain bengkak. Namun, akan berdampak fatal apabila yang menyengat berjumlah banyak, korban bisa mengalami hiperalergi. Bila tidak ditangani dalam waktu 1 x 24 jam, hiperalergi akan berlanjut menjadi anafilaksis (reaksi alergi berat) yang berisiko sistemik atau merusak organ tubuh. Kerusakan organ yang dapat terjadi dalam kondisi itu antara lain edema paru akut dan gagal ginjal akut dalam hitungan hari sejak korban tersengat Tawon Ndas (Vespa Affinis). Bahkan bisa menyebabkan kematian jika tidak tertangani dengan baik dan cepat. (ditulis oleh : Moch. Riqzi Adi Setiyawan, Mahasiswa Semester 6, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)

tawon ndas


Artikel Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *